Jumat, 07 Maret 2014

BATTLE OF SURABAYA THE MOVIE

BATTLE OF SURABAYA THE MOVIE






Film Layar Lebar Animasi 2D Pertama Indonesia Battle of Surabaya menceritakan petualangan MUSA, remaja tukang semir sepatu yg menjadi kurir bagi pejuang arek2 Suroboyo & TKR dlm pertempuran dahsyat 10 November 1945 Surabaya.
Keterangan
Cerita dibuka dengan visualisasi dahsyat dari pemboman kota Hiroshima oleh Sekutu yang menandakan menyerahnya Jepang. "Indonesia merdeka, itu yang kudengar di RRI, Jepang menyerah!!" kata Musa. Tetapi langit Surabaya kembali merah dengan peristiwa Insiden Bendera dan kedatangan Sekutu yang ditumpangi oleh Belanda. Belum lagi gangguan oleh beberapa kelompok pemuda Kipas Hitam yang dilawan oleh Pemuda Republiken. Residen Sudirman, Gubernur Suryo, Pak Moestopo, Bung Tomo dan tokoh-tokoh lain membangkitkan semangat arek-arek Suroboyo & pemuda Indonesia bangkit melawan penjajahan.

Cerita ini merupakan cerita adaptasi dari peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. Selain tokoh-tokoh nyata, terdapat tokoh fiktif yang sengaja dibuat untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Pesan perang tentang semangat, cinta tanah air, dan perdamaian.

BATTLE OF SURABAYA - There is no glory in war!
Garis Besar Alur
Film Animasi 2D Layar Lebar Pertama Indonesia.
Kreasi anak STIMIK AMIKOM Yogyakarta
Plot tahun 1945, Hiroshima, Jakarta, Surabaya.
Kisah spionase/tradisional kurir pertempuran Surabaya, 10 November 1945

AMIKOM menurut saya



OPINI SAYA TENTANG AMIKOM

Menurut saya STMIK AMIKOM YOGYAKARTA adalah  kampus yang luar biasa, kampus yang mempunyai visi menjadi Perguruan Tinggi terbaik di Asia Tenggara ini konsisten dalam pencapaian visi tersebut. Saya senang bisa  bergabung menjadi bagian dari STMIK AMIKOM karena selain menghasilkan lulusan yang berkualitas AMIKOM juga sudah banyak mendapatkan awards dari berbagai event. Sejauh ini saya mendapatkan informasi tentang fasilitas kampus yang memadai dan kegiatan P3M yang banyak manfaat dan keren, tentu saja semuanya hanya ada di AMIKOM.  Saya salut dengan kalimat yang berbunyi “Amikom adalah kampus bagi orng yang berdasi, banyak orang yang mengatakan buat apa memakai dasi seperti seles saja tapi bagi kami  dasi itu ada doa yang nyata mudah-mudahan semua mahasiswa amikom menjadi orang yang sukses bisa mengharumkan nama bangsa dan membuat bangga orang tua”. Yaaaa… bagi saya itu suatu do’a yang tidak muluk untuk bisa diwujudkan.
Di AMIKOM  ada PSU bagi mahasiswa baru, di PSU tersebut kita banyak diajarkan banyak hal tapi yang paling utama di ajarkan d sana adalah membuat mental kita lebih baik  dan percaya diri, semenjak dari PSU kmrn saya merasa ada kemajuan dalam masalah pada diri saya yaitu kurang pede dalam berbicara atau bersosialisasi dalam lingkungan yang baru tetapi semenjak PSU saya  skrng merasa percaya diri walau pun belum terlalu berani. Sekian kata-kata kebanggaan yang dapat saya haturkan mengenai AMIKOM, harapan saya AMIKOM akan tetap menjadi luar biasa.

SEJARAH AMIKOM




SEJARAH BERDIRINYA Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta (selanjutnya disebut STMIK AMIKOM YOGYAKARTA) merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang berkedudukan di Provinsi DIY Kabupaten Sleman di bawah naungan Yayasan AMIKOM Yogyakarta.
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA adalah sebuah perguruan tinggi hasil pengembangan dari Akademi Manajemen Informatika dan Komputer "AMIKOM YOGYAKARTA". AMIKOM Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan tinggi yang didirikan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 084/D/O/1994 tentang Pemberian Status Terdaftar kepada Jurusan / Program Studi untuk Jenjang Program Studi D-III pada AMIKOM Yogyakarta di DIY dan bernaung di bawah Yayasan "AMIKOM YOGYAKARTA”.
AMIKOM Yogyakarta memiliki Program Studi Manajemen Informatika dan Teknik Informatika. Program studi ini masing-masing dikelola oleh seorang Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan yang didukung oleh Perangkat Dosen, dan Staff Administrasi.
Secara keseluruhan lembaga akademik saat itu dipimpin oleh seorang Direktur dibantu oleh beberapa Pembantu Direktur, Pelaksana Akademik, Unsur Pelaksana Administratatif, Unit Pelaksanaan Teknis, Unsur Penelitian dan Pengembangan dan beberapa unsur pendukung lainnya.
Pada tahun 2002, program D-3 Manajemen Informatika telah di Akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dengan SK BAN PT Nomor: 010/BAN-PT/Ak-I/Dpl-III/VIII/2002 dan mendapatkan akreditasi A.
Seiring dengan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli yang memahami dan terampil di bidang tersebut, maka AMIKOM menambah program S-1, dan berubah menjadi STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia tanggal 24 April 2002, Nomor. 75/D/O/2002 tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan Program-Program Studi dan Pendirian Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) AMIKOM Yogyakarta di DIY (Perubahan bentuk dari AMIKOM) yang diselenggarakan oleh Yayasan AMIKOM Yogyakarta di DIY.
Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, STMIK AMIKOM YOGYAKARTA diberi ijin untuk menyelenggarakan program studi:
  1. Teknik Informatika untuk jenjang Program Sarjana (S1)
  2. Sistem Informasi untuk jenjang Program Sarjana (S1)
  3. Manajemen Informatika untuk jenjang Program Diploma - III (D-3)
  4. Teknik Informatika untuk jenjang Program Diploma-III (D-3)
Penyelenggaraan Program Studi Sistem Informasi untuk jenjang Program Sarjana (S1) secara khusus didukung oleh Departemen Pendidikan Nasional, dengan surat Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Nomor: 2704/D/T/2004 perihal Perpanjangan Ijin Penyelenggaraan Program Studi pada STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.
Badan Hukum
:
Yayasan AMIKOM Yogyakarta
Berdiri
:
11 Oktober 1994
Akte Pendirian
:
17 April 2008
Alamat
:
Jalan Ring Road Utara Condong Catur Depok-Sleman
Telpon
:
0274 - 884201 – 204
Faksimili
:
0274 – 884208
Website
:
Email
:

Pengurus :
Ketua
:
DRS. KALIS PURWANTO, M.M.
Sekretaris
:
SIWININGTYAS AGUSTIN
Bendahara
:
DRS. AUDITH M.TURMUDHI, M.M.
Rektor/Ketua/Direktur
:
PROF. Dr. MOHAMMAD SUYANTO, MM.
Pembantu/Wakil I
:
IR. RUM MUHAMAD ANDRI K RASYID, M.KOM.
Pembantu/Wakil II
:
RAHMA WIDYAWATI, SE., M.M.
Pembantu/Wakil III
:
DRS. MUHAMMAD IDRIS P, M.M.

Kamis, 06 Maret 2014

KEUNTUNGAN USAHA BURJO

Modal : Rp 1.5 juta
Balik modal : 1 bulan
Keuntungan per bulan : Rp 1.2 juta 
  







           

Kunci Sukses 
Lakukan inovasi menu. Tambahkan menu makanan lain selain bubur. Keuntungan terbesar bisnis ini didapat dari penjualan minuman. Stok minuman bisaAnda peroleh darisupplier minuman sachet dengan sistem konsinyasi. Sediakan berbagai minuman sepertisoft drink atau minuman khas daerah lainnya.

Daya Tarik
Warung bubur kacang hijau banyak dicari sebagai tempat nongkrong yang menjanjikan makanan yang tak terlampau berat diperut. Promosinya cukup pasang spanduk di depan kios. Tawarkan supplier / distributor Anda sebagai sponsor pembuatan spanduk. Mereka beriklan, Anda mendapatkan spanduk gratis.

Ulasan Bisnis
Warung bubur kacang hijau alias burjo identik dengan penyajian yang cepat dan buka 24 jam nonstop. Tak hanya borjo, mie instan, roti bakar, nasi oseng, nasi telur goreng, dan beberapa menu sederhana lain pun tersedia. Warung burjo pun jarang sepi pembeli. Para pembeli memanfaatkan warung burjo untuk mengisi perut meraka yang keroncongansaat tenggah malam. Biasanya, pemilik warung burjo didominasi oleh perantau asal Kuningan, Jawa Barat. Namun, tak ada salahnya kan jika Anda ikut membuka warung burjo.

Peluang Pasar
Warung burjo tak pernah sepi pembeli. Warung jenis ini cocok dibuka di daerah kos-kosan, terminal, maupun pusat perkantoran. Keuntungan membuka usaha warung burjo adalah harga dan menunya rata-rata standar, sehingga para pembeli tak merasa sungkan untuk mencicipi sajian menu warung burjo Anda. Target pembeli adalah semua kalangan. Terutama pelajar, mahasiswa, atau pegawai perantauan. Apalagi jika Anda berdomisili di kota-kota besar, dimana harga sepiring nasi dan lauk melonjak tinggi. Warung burjo merupakan alternatif yang menguntungkan.

Tips Mempertahankan Pelanggan
Makanan yang paling sering disantap di warung burjo antara lain; mie instan, nasi goreng, pisang molen, pisang karame, gorengan tahu tempe, bubur kacang ijo, bubur ayam, susu, kopi, roti bakar, dan terutama rokok eceran. Sediakan pula beragam jenis kopi yang memiliki cita rasa enak, seperti kopi medan, kopi lampung, atau kopi luak.

Tips Promosi
  • Pasang spanduk di luar warung. Supaya lebih hemat Anda bisa memesanbanner.
  • Beritahukan kepada relasi Anda bahwa Anda kini membuka warung burjo. Promosi dari mulut ke mulut lebih efektif untuk menarik pelanggan.
  • Tempelkan pengumunan di kampus-kampus mengenai pembukaan warung burjo Anda. Untuk minggu pertama bisa Anda tawarkan gratis teh hangat untuk setiap pembelian semangkuk burjo atau sepiring nasi dan lauk.
  • Berika pelayanan yang ramah.
 Peralatan yang Dibutuhkan

  •  Meja dan kursi
  • Baki plastik
  • Waterjug
  • Termos, jumbo
  • Rak kayu
  • Panci besar
  • Kompor gas
  • Gelas
  • Priring
  • Sendok garpu 
  • Sendok bebek
  • Tempat tisu
  • Serbet 
Simulasi Perhitungan dan Balik Modal

Modal Awal
Investasi barang tetap 

Mangkok, kursi, meja, panci dll                    Rp 1.000.000      
Investasi Barang tidak tetap                         
Bahan baku                                                  Rp    500.000                       
Total Modal Awal                                         Rp 1.500.000
Pengeluaran sebulan                               
Belanja bahan baku Rp 150.000 x 30 hari    Rp 4.500.000
Transportasi Rp 10.000 x 30 hari                 Rp     300.000
Total Pengeluaran sebulan                            Rp  4.800.000                            
Pemasukan sebulan
Asumsi pendapatan harian
@Rp 5.000 x 40 porsi = Rp 200.000 x 30 = Rp 6.000.000
Keuntungan per bulan 
Rp 6.000.000 - Rp 4.800.000 = Rp 1.200.000
Balik modal : Rp 1.500.000 : Rp 1.200.000 = 1 bulan
*hitungan di atas belum termasuk investasi tanah
*hitungan sewaktu-waktu dapat berubah mengikuti harga pasar

CR : Untung Berlipat Modal 1 Juta
        Peluang Bisnis di Masa Krisis (Ivana Lestari)